Pendidikan. Pasti sudah tidak asing ya? Tapi apa itu Asuransi Pendidikan sebenarnya? .Mari kita simak kutipan berikut ini
Sebagai Perencana Keuangan alias Financial Planner / Financial Advisor (kalo saya dikasih julukan Wealth Planner / Advisor dan Divorce Planner) penting untuk menyampaikan informasi secara lengkap dan jelas. Nah, karena minggu ini topik twit seri saya (katanya namanya KulTwit alias kuliah twit... padahal siapa yang ngasih kuliah ya) di akun @AidilAKBAR (dah follow blom?) lagi bicarain masalah Asuransi Pendidikan, maka untuk lebih memperjelas twit tersebut dan supaya ngak ada yang salah pengertian, maka saya jelaskan lebih rinci disini.Siap?
Kenapa saya mengangkat topik Asuransi Pendidikan karena banyak orang yang mulai concern tentang persiapan dana pendidikan, sehingga mereka mencari pilihan produk Asuransi Pendidikan ini, tapi kemudian terkaget-kaget melihat polis mereka (setelah dianalisa) bahwa sering sekali terjadi kesalahan masal... (sengaja atau ngak sengaja ya?) terhadap polis asuransi pendidikan ini.
Kita mulai mundur sedikit ke Jaman dulu (sebelum unitlink lahir), produk Asuransi Pendidikan yang ditawarkan menggunakan kan asuransi jenis tradisional WholeLife atau Endowment. Nah, Dengan produk WholeLife/Endowment ini biasanya sudah ada jangka waktu dana keluar atau penarikan dana seperti ketika anak masuk SD, SMP, SMU, dan kuliah , biasanya disebut tahapan. Setelah ada unitlink saat ini dapat dipastikan sebagian besar Asuransi Pendidikan yang ditawarkan berbasis unitlink ini. Nah kan sudah sering di twit bahwa banyak sekali kesalahan berhubungan dengan unitlink , kebayang kan dengan Asuransi Pendidikan pun akan terjadi kesalahan-kesalahan ini. Ingat bahwa basis dari asuransi pendidikan sekarang kebanyakan adalah unitlink dan di unitlink ada 2 jenis layanan yaitu proteksi (perlindungan) dan investasi, nah khusus untuk tulisan kali ini saya akan mengulas bagian proteksi dulu.
Secara konsep tujuan awal dari Asuransi Pendidikan adalah untuk menyediakan dana pendidikan bagi anak-anak kita. Sebenarnya sih ngak perlu pakek produk asuransi juga bisa (pakek produk investasi langsung), tapi OK lah, kan ada proteksinya. Nah Asuransi Pendidikan sendiri awalnya bertujuan memberikan proteksi jiwa (bagi orang tua) dan investasi dana pendidikan bagi si anak, tapi yang akhirnya sering terjadi belakangan ini malah banyak dijumpai kasus salah konsep dan salah jual. Dimana letak salah konsep dan salah jual?
Bagian Asuransi Jiwa dari Asuransi Pendidikan sebenarnya dibuat bertujuan untuk meng “cover” jiwa pemilik dana (gaji) alias si pembayar premi asuransi tersebut dalam hal ini harusnya orang tua (bisa bapak atau bisa ibu…. meskipun biasanya bapak). Yang artinya, fungsi awal dari Asuransi Jiwa di Asuransi Pendidikan adalah bila orang tua (bapak) meninggal dunia, anak akan mendapatkan sejumlah dana untuk melanjutkan biaya sekolah dan kuliahnya, langsung dimuka. Case Closed. Nah yang terjadi belakangan ini hasil kreatifitas agen, seperti apa bentuknya?
Sebagai Perencana Keuangan alias Financial Planner / Financial Advisor (kalo saya dikasih julukan Wealth Planner / Advisor dan Divorce Planner) penting untuk menyampaikan informasi secara lengkap dan jelas. Nah, karena minggu ini topik twit seri saya (katanya namanya KulTwit alias kuliah twit... padahal siapa yang ngasih kuliah ya) di akun @AidilAKBAR (dah follow blom?) lagi bicarain masalah Asuransi Pendidikan, maka untuk lebih memperjelas twit tersebut dan supaya ngak ada yang salah pengertian, maka saya jelaskan lebih rinci disini.Siap?
Kenapa saya mengangkat topik Asuransi Pendidikan karena banyak orang yang mulai concern tentang persiapan dana pendidikan, sehingga mereka mencari pilihan produk Asuransi Pendidikan ini, tapi kemudian terkaget-kaget melihat polis mereka (setelah dianalisa) bahwa sering sekali terjadi kesalahan masal... (sengaja atau ngak sengaja ya?) terhadap polis asuransi pendidikan ini.
Kita mulai mundur sedikit ke Jaman dulu (sebelum unitlink lahir), produk Asuransi Pendidikan yang ditawarkan menggunakan kan asuransi jenis tradisional WholeLife atau Endowment. Nah, Dengan produk WholeLife/Endowment ini biasanya sudah ada jangka waktu dana keluar atau penarikan dana seperti ketika anak masuk SD, SMP, SMU, dan kuliah , biasanya disebut tahapan. Setelah ada unitlink saat ini dapat dipastikan sebagian besar Asuransi Pendidikan yang ditawarkan berbasis unitlink ini. Nah kan sudah sering di twit bahwa banyak sekali kesalahan berhubungan dengan unitlink , kebayang kan dengan Asuransi Pendidikan pun akan terjadi kesalahan-kesalahan ini. Ingat bahwa basis dari asuransi pendidikan sekarang kebanyakan adalah unitlink dan di unitlink ada 2 jenis layanan yaitu proteksi (perlindungan) dan investasi, nah khusus untuk tulisan kali ini saya akan mengulas bagian proteksi dulu.
Secara konsep tujuan awal dari Asuransi Pendidikan adalah untuk menyediakan dana pendidikan bagi anak-anak kita. Sebenarnya sih ngak perlu pakek produk asuransi juga bisa (pakek produk investasi langsung), tapi OK lah, kan ada proteksinya. Nah Asuransi Pendidikan sendiri awalnya bertujuan memberikan proteksi jiwa (bagi orang tua) dan investasi dana pendidikan bagi si anak, tapi yang akhirnya sering terjadi belakangan ini malah banyak dijumpai kasus salah konsep dan salah jual. Dimana letak salah konsep dan salah jual?
Bagian Asuransi Jiwa dari Asuransi Pendidikan sebenarnya dibuat bertujuan untuk meng “cover” jiwa pemilik dana (gaji) alias si pembayar premi asuransi tersebut dalam hal ini harusnya orang tua (bisa bapak atau bisa ibu…. meskipun biasanya bapak). Yang artinya, fungsi awal dari Asuransi Jiwa di Asuransi Pendidikan adalah bila orang tua (bapak) meninggal dunia, anak akan mendapatkan sejumlah dana untuk melanjutkan biaya sekolah dan kuliahnya, langsung dimuka. Case Closed. Nah yang terjadi belakangan ini hasil kreatifitas agen, seperti apa bentuknya?