Banyak anggapan bahwa investasi di property adalah investasi terbaik karena harga property tidak bisa turun, menurut saya pendapat itu bukannlah pendapat yang sesuai fakta karena pada kenyataannya harga property di amerika mengalami penurunan yang drastis pada saat krisis 2008.
Anggapan bahwa tanah sebagai bentuk investasi juga perlu di pikir lebih mendalam, karena keuntungan yang diperoleh seseorang dengan membeli tanah berasal dari dua hal :
1. Sewa lahan
2. Capital gain , selisih harga beli dan harga jual.
Pada saat orang membeli tanah, orang tersebut ingin mendapatkan capital gain dikarenakan mereka berpikir harga tanah tidak bisa turun , dan sayangnya pemikiran tersebut salah dan hal itu ditunjukkan sesuai grafik harga tanah di atas.
Yang banyak orang tidak mengerti adalah bahwa kenaikan harga tanah yang relatif cepat bukanlah disebabkan oleh faktor supply dan demand yang natural, tetapi lebih karena faktor spekulasi.
perlu diketahui tanah telah menjadi bahan untuk spekulasi sejak amerika serikat berdiri , dan hal ini telah ditulis dibuku PROGRESS and POVERTY karangan HENRY GEORGE.
Dan sudah pasti barang yang dispekulasikan harganya pasti akan mengalami VOLATILITAS.
pembelian property dengan mengharapkan capital gain tidak lebih dari salah satu bentuk spekulasi yang mana hal tersebut tidak memberikan kontribusi kemamkmuran kepada masyarakat. karena tidak menciptakan output berupa barang dan jasa.
dan yang lebih parah spekulasi dibidang property adalah cara tercepat menghantarkan sebuah negara kedalam jurang krisis, seperti yang terjadi di amerika pada 2008 dan irlandia pada 2006.
Ada yang beranggapan bahwa kondisi di indonesia berbeda dengan di amerika sehingga booming property di indonesia tidak akan menyebabkan krisis, memang betul bahwa kondisi makro ekonomi di indonesia berbeda dengan kondisi makro ekonomi di amerika , untuk itu kita akan membahas lebih lanjut :
harga tanah akan naik drastis didaerah yang telah mapan, dan harga itu akan terus naik selama orang masih mampu untuk membeli tanah . lalu apakah yang membuat orang mampu membeli tanah , yaitu :
jika mereka kapabel memperoleh KPR dari perbankan, karena sebagian besar property dibeli secara kredit kan.
Artinya booming property sangat tergantung kepada KPR , dan yang pasti tergantung pada jumlah pekerja formal yang ada. karena pekerja formallah yang memiliki akses u/ memperoleh KPR.
Masalahnya jumlah pekerja formal yang kapable untuk memperoleh KPR, sangat tergantung pada kondisi ekonomi di indonesia. karena pekerja memperoleh income dari pemasukan perusahaan dan perusahaan memperoleh income dari penjualan produk ke pasar, nah masalahnya adalah booming property mengakibatkan kenaikan sewa tanah, dan hal ini juga meningkatkan biaya produksi, meningkatnya biaya produksi menyebabkan membuat produk susah diserap pasar. jika susah diserap pasar maka perusahaan tidak akan profit dan dalam jangka panjang akan melakukan PHK sebagai upaya efisiensi.
Jika jumlah pekerja formal berkurang, lalu siapakah yang akan membeli property.
Jadi Bagaimanapun juga, booming property akan berhenti dengan sendirinya saat harga property membuat proses produksi dan perdagangan di masyarakat tersendat dikarenakan naiknya sewa lahan.
Lalu bukan cuma itu saja yang akan mengganggu industri rill , yang pada gilirannya akan menghentikan booming property, perlu diketahui ekonomi indonesia sangatlah ringkih. dimana perekonomian sangat tergantung impor dimana rupiah juga sangat ringkih , menyebabkan ekonomi indonesia sangat tidak stabil , ketidaksbilan ekonomi membuat keinginan orang untuk membeli property secara kredit juga berkurang pastinya.
HOT MONEY, masuknya arus investasi property dari luar didorong karena melemahnya ekonomi diluar negeri. yang jadi masalah adalah harga rupiah yang ringkih dan dapat melemah dengan cepat, tentunya mempengaruhi investor untuk menarik dananya di indonesia, hal itu yang mungkin menyebabkan harga property dapat turun.
Anggapan bahwa tanah sebagai bentuk investasi juga perlu di pikir lebih mendalam, karena keuntungan yang diperoleh seseorang dengan membeli tanah berasal dari dua hal :
1. Sewa lahan
2. Capital gain , selisih harga beli dan harga jual.
Pada saat orang membeli tanah, orang tersebut ingin mendapatkan capital gain dikarenakan mereka berpikir harga tanah tidak bisa turun , dan sayangnya pemikiran tersebut salah dan hal itu ditunjukkan sesuai grafik harga tanah di atas.
Yang banyak orang tidak mengerti adalah bahwa kenaikan harga tanah yang relatif cepat bukanlah disebabkan oleh faktor supply dan demand yang natural, tetapi lebih karena faktor spekulasi.
perlu diketahui tanah telah menjadi bahan untuk spekulasi sejak amerika serikat berdiri , dan hal ini telah ditulis dibuku PROGRESS and POVERTY karangan HENRY GEORGE.
Dan sudah pasti barang yang dispekulasikan harganya pasti akan mengalami VOLATILITAS.
pembelian property dengan mengharapkan capital gain tidak lebih dari salah satu bentuk spekulasi yang mana hal tersebut tidak memberikan kontribusi kemamkmuran kepada masyarakat. karena tidak menciptakan output berupa barang dan jasa.
dan yang lebih parah spekulasi dibidang property adalah cara tercepat menghantarkan sebuah negara kedalam jurang krisis, seperti yang terjadi di amerika pada 2008 dan irlandia pada 2006.
Ada yang beranggapan bahwa kondisi di indonesia berbeda dengan di amerika sehingga booming property di indonesia tidak akan menyebabkan krisis, memang betul bahwa kondisi makro ekonomi di indonesia berbeda dengan kondisi makro ekonomi di amerika , untuk itu kita akan membahas lebih lanjut :
harga tanah akan naik drastis didaerah yang telah mapan, dan harga itu akan terus naik selama orang masih mampu untuk membeli tanah . lalu apakah yang membuat orang mampu membeli tanah , yaitu :
jika mereka kapabel memperoleh KPR dari perbankan, karena sebagian besar property dibeli secara kredit kan.
Artinya booming property sangat tergantung kepada KPR , dan yang pasti tergantung pada jumlah pekerja formal yang ada. karena pekerja formallah yang memiliki akses u/ memperoleh KPR.
Masalahnya jumlah pekerja formal yang kapable untuk memperoleh KPR, sangat tergantung pada kondisi ekonomi di indonesia. karena pekerja memperoleh income dari pemasukan perusahaan dan perusahaan memperoleh income dari penjualan produk ke pasar, nah masalahnya adalah booming property mengakibatkan kenaikan sewa tanah, dan hal ini juga meningkatkan biaya produksi, meningkatnya biaya produksi menyebabkan membuat produk susah diserap pasar. jika susah diserap pasar maka perusahaan tidak akan profit dan dalam jangka panjang akan melakukan PHK sebagai upaya efisiensi.
Jika jumlah pekerja formal berkurang, lalu siapakah yang akan membeli property.
Jadi Bagaimanapun juga, booming property akan berhenti dengan sendirinya saat harga property membuat proses produksi dan perdagangan di masyarakat tersendat dikarenakan naiknya sewa lahan.
Lalu bukan cuma itu saja yang akan mengganggu industri rill , yang pada gilirannya akan menghentikan booming property, perlu diketahui ekonomi indonesia sangatlah ringkih. dimana perekonomian sangat tergantung impor dimana rupiah juga sangat ringkih , menyebabkan ekonomi indonesia sangat tidak stabil , ketidaksbilan ekonomi membuat keinginan orang untuk membeli property secara kredit juga berkurang pastinya.
HOT MONEY, masuknya arus investasi property dari luar didorong karena melemahnya ekonomi diluar negeri. yang jadi masalah adalah harga rupiah yang ringkih dan dapat melemah dengan cepat, tentunya mempengaruhi investor untuk menarik dananya di indonesia, hal itu yang mungkin menyebabkan harga property dapat turun.